Kamis, 07 Oktober 2010

eeee.... pontianak

Eee … sampan laju, sampan laju daghi ile’ sampai ke ulu
Sungai Kapuas, sungguh panjang daghi dulo’ membelah kote

Eeee… tak disangke, tak disangke dulo’ utan menjadi kote
Ghamai pendudoknye, Pontianak name kotenye
Dua bait awal lagu daerah Pontianak yang berjudul “Ae’ Kapuas” ini menggambarkan Kota Pontianak yang begitu lekat dengan Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Pontianak adalah 
kota yang wilayahnya dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak yang tak lain adalah anak sungai dari Sungai Kapuas. Sungai Kapuas Besar memisahkan Pontianak Barat dengan Pontianak Utara. Untuk menuju ke Pontianak Utara dari Pontianak Barat (atau sebaliknya) bisa 
secara langsung menggunakan feri penyeberangan sungai. Sungai Kapuas Kecil memisahkan Pontianak Selatan dengan Pontianak Timur dengan penghubungnya berupa jembatan yang dikenal dengan sebutan 

Jembatan Kapuas. Sungai Landak memisahkan Pontianak Utara dengan Pontianak Timur dengan penghubungnya berupa jembatan yang dikenal dengan sebutan Jembatan Landak. Sedangkan Pontianak Selatan menyatu satu daratan dengan Pontianak Barat. Pemisah kedua wilayah tersebut hanyalah sebuah parit yang disebut Parit Besar.
Dalam Bahasa Melayu, Pontianak artinya hantu kuntilanak. Penamaan ini sesuai dengan sejarah ketika berdirinya kota pesisir sungai ini dua abad yang silam. Konon ketika itu, pendiri kota ini yaitu Syarif Abdurrahman Al-Qadri, bersama-sama dengan rombongannya yang melakukan perjalanan dari Mempawah untuk mencari daerah baru yang akan dijadikan kerajaan sampai di wilayah utara Pontianak yang kemudian 

dikenal sebagai kawasan Batulayang. Ketika sampai di wilayah Batulayang inilah, rombongan Syarif Abdurrahman Al-Qadri yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal tiba-tiba mendapat gangguan dari makhluk halus sejenis hantu kuntilanak. Berdasarkan petunjuk yang didapat, Syarif Abdurrahman 
Al-Qadri kemudian memerintahkan kepada rombongannya untuk bermalam di tempat itu, karena daerah yang akan dituju sudah semakin dekat. Berdasarkan petunjuk yang didapat juga, Syarif Abdurrahman memerintahkan kepada rombongannya untuk menembakkan meriam, yang selain untuk mengusir gangguan hantu kuntilanak, juga untuk menjadikan penanda jatuhnya peluru meriam itu sebagai tempat yang akan 
mereka bangun sebagai wilayah kesultanan.
Simpang tiga pertemuan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak adalah tempat jatuhnya peluru meriam yang ditembakkan oleh rombongan Syarif Abdurrahman. Kawasan Simpang Tiga itu kemudian dikenal dengan nama Kampung Beting yang termasuk di dalam wilayah Kelurahan Dalam Bugis. Di kawasan inilah untuk pertama kalinya didirikan bangunan berupa masjid di Kota Pontianak yang 
ketika itu masih hutan belantara. Masjid yang merupakan bangunan pertama di Kota Pontianak itu kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman. Tak jauh dari Masjid Jami’ 

Kesultanan Pontianak itu kemudian didirikan Istana Qadriah Kesultanan Pontianak. Hingga kini, kedua bangunan bersejarah di Kota Pontianak itu masih tetap kokoh berdiri.
Pontianak memang dikenal sebagai Kota Air. Dengan Sungai Kapuas dan Sungai Landak sebagai sungai yang

membelah kota serta puluhan parit (kanal) yang bermuara ke kedua sungai tersebut. Sekilas seperti Kota Venezia di Italia, atau Kota Amsterdam di Belanda. Sungai dan Parit menjadi salah satu jalur transportasi terpenting di Kota Khatulistiwa ini. Dari sampan kayu yang berukuran kecil hingga kapal-kapal berukuran besar bisa melalui Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Dan ada lagi satu alat transportasi angkutan barang yang cukup unik, yaitu Bandong. Merupakan kapal kayu yang berbentuk seperti rumah, yang bisa memuat

dan mengangkut barang dalam jumlah yang cukup besar. Bandong ini biasanya dipergunakan untuk
mengangkut barang melalui sungai ke daerah-daerah yang berada di hulu Sungai Kapuas dan Sungai Landak,

dan daerah pedalaman lainnya di Kalimantan Barat. Kapal, motor air, dan bandong, baik yang berlabuh di pinggir sungai maupun yang sedang berjalan menyusuri sungai akan sering kita temui jika kita sedang berada
di pinggiran sungai, dan tentunya akan menjadi pemandangan yang begitu menarik Belum lagi sampan dan

speed boat yang lalu-lalang membawa penumpang menyeberangi sungai. Juga kehidupan masyarakat pesisir

sungai yang tak kalah menariknya. Semua hal itu menjadikan keunikan tersendiri bagi Kota Pontianak. Namun sayang, semua keunikan itu belum digarap dan dikelola dengan baik oleh pemerintahan daerah setempat dan pihak-pihak lain yang terkait sehingga bisa menjadi wisata air yang akan menarik para wisatawan berkunjung ke Kota Khatulistiwa ini.

Apa manfaat PR untuk anak?

  • Sedihnya kalau melihat buah hati pulang sekolah dengan wajah berlipat-lipat. Saat ditanya mengapa wajahnya BT mereka menjawab,”banyak PR bu. dikumpulin besok lagi!”.  Ingin rasanya membantu tapi kita sendiri banyak kerjaan dan mungkin salah pemahaman serta berbeda cara mengerjakan soal bisa membuat berantakan, hasilnya PR tidak selesai. Sebenarnya PR (pekerjaan rumah) memiliki  tujuan yang baik hanya kadang guru menjadikannya sebagai pelajaran tambahan di rumah sehingga memberikan dalam jumlah banyak dan cenderung menyulitkan anak didiknya. Lalu harusnya bagaimana ya?
Tujuan pekerjaan rumah adalah:
  • melatih keterampilan berpikir siswa
  • melatih pendalaman konsep materi yang telah diajarkan
Sifat dari pekerjaan rumah:
  • menyenangkan—> siswa diajak untuk bereksperimen serta bereksplorasi tentang konsep yang telah diajarkan di lingkungan sekitar.
  • aplikatif —> siswa menemukan manfaat dari pelajaran tersebut sehingga dapat membantu orang lain atau lingkungannya.
  • proses penyelesaian masalah—> lebih menitikberatkan pada keterampilan motorik, berpikir dan sosial emosi.
  • peka terhadap lingkungan—>mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan, komunikasi, dan kepemimpinan.
  • merupakan media bagi anak-anak untuk mencurahkan kreativitas serta inovasi dalam penyelesaian masalah.
Bobot PR sebaiknya:
  • 20% pengulangan materi (drilling)
  • 80% mengembangkan keterampilan motorik, berpikir, sosial emosi
Bentuk PR:
  • project
  • observasi/wawancara/diskusi
  • mencoba/membantu sebuah profesi di lingkungannya
  • melakukan percobaan di rumah dengan alat yang ada
  • membuat sebuah essay disertai dokumentasi berupa foto, film, ataupun artikel lainnya
  • kunjungan ke galeri/museum/pertunjukkan seni dan musik/teater/panti asuhan/wytaguna/pondok pesantren/pasar tradisional/YPAC/panti jompo, dsb
  • menciptakan sebuah penemuan baru, dll
Tenggat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas:
  • bila bersifat drilling maka dapat dikumpulkan 2 hari kemudian
  • bila bersifat mengembangkan keterampilan maka waktunya antara 1 minggu sampai 2 minggu
Penilaian PR berorientasi pada proses bukan hasil! Jadi mintalah siswa untuk menceritakan  apa yang menjadi kendala, masalah apa saja yang mereka temukan, bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan tersebut, siapa saja yang membantu tugas itu, bagaimana perasaan mereka, dan lain sebagainya. Jika hal ini diterapkan maka saya berpikir pekerjaan rumah akan lebih bermakna. Selain pendalaman ilmu dan peningkatan keterampilan, tugas terasa menyenangkan karena mereka dapat merasakan pengalaman belajar yang baru bukan hanya sekedar menjawab soal, mengisi angka, ataupun menghafal teori. Silahkan mencoba

hubungan olahraga dan kesehatan

Manfaat Olahraga Bagi Kita

. Saturday, May 03, 2008
Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.
Berikut adalah beberapa manfaat olahraga untuk tubuh kita menurut Asosiasi Kebugaran di Inggris :
  • Meningkatkan kisaran gerak
  • Meningkatkan stamina
  • Melepaskan kecemasan
  • Meredakan kinerja seksual
  • Meredakan gejala menopause
  • Mencegah osteoporosis
  • Memperbaiki ketajaman mental
  • Memperbaiki konsentrasi
  • Mengurangi resiko kanker payudara
  • Memperbaiki pandangan hidup
  • Mengurangi nyeri radang sendi
  • Mengendalikan kolesterol
  • Membakar lemak
  • Mempercepat metabolisme
  • Menghilangkan gejala pra-menstruasi
  • Membantu kita berhenti merokok
  • Meredakan depresi
  • Mengurangi biaya hidup
  • Meningkatkan kepuasan kerja
  • Mengawetkan otot
  • Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal)
  • Memperbaiki waktu reaksi
  • Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler
  • Meningkatkan energi
  • Memperbaiki koordinasi saraf dan otot
  • Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
  • Mengurangi resiko glaukoma
  • Mengurangi resiko kanker usus besar
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengurangi resiko kegemukan
  • Membakar kalori
  • Memperbaiki sembelit
  • Mencegah endometriosis
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Meningkatkan harga diri
  • Meningkatkan perasaan sejahtera
  • Meningkatkan IQ
  • Meningkatkan kreativitas
  • Mengurangi absensi kerja
  • Meningkatkan produktivitas
  • Memperbaiki kelenturan
  • Memperbaiki peredaran darah
  • Meningkatkan mobilitas
  • Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera
  • Meningkatkan kesehatan punggung
  • Tidur nyenyak
  • Memperpanjang hidup
Agar kita bugar dan "berisi" serta menjamin kecepatan metabolisme tidak turun dan peredaran darah tidak melambat disarankan melakukan olahraga 30 menit sehari. Olahraga yang reguler dan dilakukan lebih sering akan lebih baik daripada olahraga selama 3 jam namun 2 minggu sekali atau lebih. Olahraga yang jarang ini membuat kita cepat lelah. selain itu manfaat diatas tidak akan kita dapatkan apabila olahraga jarang kita lakukan. Untuk itu mulailah olahraga kecil-kecilan agar kita terbiasa untuk berolahraga...

makna dari kemerdekaan indonesia

Upacara Bendera 17 Agustus, berkumandangnya lagu Indonesia Raya, detik-detik Proklamasi, gelora salam Merdeka, derap langkah nasionalisme, renungan jasa para pahlawan, tabur bunga di makam pahlawan, berkobarnya semangat persatuan, panjat pinang, lomba makan kerupuk, dangdutan, perlombaan olah raga, serta berbagai kegiatan mengisi hari kemerdekaan, dan...dst...dst.

Seharian saya berkeliling Ibukota Jakarta memperhatikan perilaku berbagai kalangan masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan RI ke 62 ini. Semangat itu masih terasa, gelora untuk memajukan Indonesia Raya masih ada, kepedihan menahan beban ekonomi sedikit dilupakan untuk meramaikan Pesta Kemerdekaan Indonesia dalam kesederhanaan. Rasa malu sebagai akibat dari arah Indonesia yang tidak jelas sedikit terlupakan manakala menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Teringat perasaan senasib ketika bangsa Indonesia berjuang mencapai kemerdekaannya.
Teringat persahabatan sejati kebangsaan Indonesia mengusir penjajah yang telah merampok kekayaan Indonesia.
Teringat luka...kematian...tangisan...teriakan...tatapan harapan. Semua dilalui dengan keberanian dan mimpi untuk membangun bangsa Indonesia yang bersatu dalam payung NKRI yang bersama-sama memakmurkan rakyat.

Mengapa sekarang kita menjadi penakut, menjadi pengecut, menjadi ragu-ragu, menjadi saling mencurangi, menjadi saling mencakar, menjadi saling curiga.

Mengapa kekuasaan menjadi rebutan, sementara tanggung jawab mengemban amanat penderitaan rakyat cenderung diabaikan. Kesombongan intelektual liberalisme menguasai sistem ekonomi yang kita pilih sekarang, akibatnya ekonomi liberal yang liar mencabik-cabik kekayaan bangsa yang terbagi-bagi hanya di kalangan elit. Pemerintah hanya menjadi penagih pajak yang tunduk pada kekuasaan yang telah dikuasai elit politik dan penguasaha. Korupsi belum juga menunjukkan penurunan yang berarti, ketidakseimbangan dimana-mana, semangat separatisme masih bergelaora seiring dengan antisipasi otonomi daerah yang miskin persiapan.

Apa sesungguhnya yang terjadi dengan negeri Indonesia yang semakin sering dilanda bencana, baik bencana alamiah maupun yang dirancang oleh tangan-tangan jahat penghianat bangsa.

Tidak seluruh kengerian dan mimpi buruk yang Blog I-I sampaikan merupakan akibat dari kepemimpinan nasional, tetapi juga menjadi nyata karena kita semakin egois, saling mendendam, masa bodoh, dan yang paling parah adalah pengecut, lebih parah lagi pengecut karena takut jatuh martabat, takut jatuh miskin, takut jatuh dari kekuasaan.

Akibatnya sebuah dosa besar bernama korupsi menjadi budaya, sementara sinergi kekuasaan dengan swasta kembali melahirkan jaring kolusi yang sangat erat. Meskipun rakyat mati terbenam lumpur, tidak akan lahir kepedulian sejati dalam ketulusan menolong sesama manusia Indonesia. Apa yang terjadi adalah...ini perusahaanku, hartaku...ini negaraku, akulah pemimpin yang berpengaruh, mulai dari tingkatan manapun, bila ego kejahatan AKUnya itu tetap besar, kita akan terus menyaksikan kerusakan demi kerusakan.

Makna kemerdekaan tidaklah hanya bersifat individual tetapi merupakan cerminan kondisi bangsa yang terdiri dari berbagai komponen. Bila kita hanya memikirkan diri sendiri, niscaya bagi mereka yang mapan dan memiliki kekuasaan dan akses yang luas...sungguh hidupnya sangat amat merdeka. Tetapi bagi mereka yang nasibnya tergantung pada orang lain, perasaan terjajah itu justru semakin dalam apabila orang-orang yang memiliki pengaruh dalam hajat hidup orang banyak tidak mampu, pengecut, atau bahkan tidak paham bagaimana mengelola sumber-sumber kehidupan orang banyak secara adil.

Makna kemerdekaan adalah awal terwujudnya mimpi membangun bersama NKRI untuk kesejahteraan rakyat. Menjaga keamanan seluruh warga dalam lindungan sistem hukum yang adil dan kokoh. Bukan personifikasi kekuasaan individual ke dalam sistem seperti terjadi di wilayah Yudikatif dan eksekutif, atau rancangan sikut-menyikut di legislatif. Diperlukan keinsyafan massal tentang pentingnya kesadaran bersama dalam mengelola seluruh potensi bangsa.

Makna kemerdekaan dalam kerangka demokrasi masih bisa menerima segala hiruk pikuk persaingan para elit untuk menjadi pengelola negara, namun semua itu dalam kepatuhan terhadap aturan main. Yang lebih penting lagi adalah keseriusan serta keberanian dalam menempuh jalan pembangunan yang akan berdampak luas dan positif bagi bangsa Indonesia. Segala perdebatan harus bisa dilaksanakan dalam semangat persatuan dan pada saatnya harus berhenti, para pihak harus mengerti dan mampu menerima secara legowo. Meskipun dendam dan sakit hati itu adalah sifat manusiawi, namun bila kebenaran sedang membimbing Indonesia Raya, kita patut mendukungnya. Sebaliknya bila kegelapan sedang berkuasa kita juga wajib menempuh langkah nyata untuk meneranginya.